LAPORAN
HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI PJ. MURIA JAYA/KENIA JENANG KUDUS
![]() |
Di Susun Oleh :
1. Kholila Zuliana NIS. 3109
2. Nia Cahyati NIS. 3119
PEMERINTAHAN KABUPATEN JEPARA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
UNIT PELAKSANAAN TEKNIS SMK NEGERI 1 JEPARA 2011/2012
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Hasil Praktik Kerja Industri
Kompetensi Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Di PJ. MURIA JAYA/KENIA JENANG KUDUS
Disahkan Oleh :
Pembimbing Industri Pembimbing Sekolah
Sri Umiyati Sukarti , S.TP
NIP. 19621024 198603 2 007
Kepala DU/DI Kepala Sekolah
PJ. MURIA JAYA/KENIA SMK NEGERI 1 JEPARA
JENANG KUDUS
Drs. M.Ma’aruf Atang Mintarya , S.P
NIP. 19610217 198603 1 010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah Beliau berikan , sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri dalam rangka pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Perusahaan Jenang MURIA JAYA/KENIA JENANG KUDUS .
Laporan ini di susun berdasarkan hasil Praktik Kerja Industri yang telah kami laksanakan di Perusahaan Jenang “MURIA JAYA /JENANG KENIA KUDUS” mulai tanggal 1 februari sampai 28 april. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini belum mencapai sempurna. Atas segala bimbingan, petunjuk ,dan motivasi dalam menyelesaikan laporan ini kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada :
- Bapak Atang Mintarya, S.P selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Jepara yang telah memberikan izin sekaligus memberikan bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
- Bapak Drs. M. Ma’ruf, selaku pempinan “PJ.MURIA JAYA/KENIA JENANG” Kudus , yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri.
3. Riana Pravitasari dan M. Fais selaku pembimbing lapangan pengemasan, Widodo dan Bapak Narto selaku pembimbing lapang pengolahan di PJ. MURIA JAYA / KENIA JENANG Kudus.
4. Bapak Muhammad Nur Khandir. S.TP selaku ketua Kompetensi Keahlian Teknologi Pengolahan hasil Pertanian SMK Negeri 1 Jepara.
5. Ibu Sukarti, S.TP selaku pembimbing SMK Negeri 1 Jepara.
6. Para Karyawan perusahaan jenang “Muria Jaya / Kenia Jenang” Kudus atas bantuan, keterangan dan informasi selama melakukan Pengumpulan data.
7. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan do’a untuk keselamatan serta untuk kesuksesan dan teman-teman yang selalu mendukung kami dalam membuat laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih banyak kekurangan.
Maka saran dan kritik sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan laporan ini. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi bagian dari upaya mengembangkan usaha dodol dan jenang di Desa Sunggingan Kudus
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Lembar Pengesahan...................................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................... iv
Daftar Gambar.......................................................................................................... 9,18,29,30
Daftar Grafik............................................................................................................. 10,24,27
Bab I Pendahuluan.................................................................................................... 1
a. Latar Belakang.............................................................................................. 1
b. Tujuan Umum .............................................................................................. 2
c. Tujuan Khusus.............................................................................................. 3
d. Landasan........................................................................................................ 3
Bab II Metode Pelaksanaan PRAKERIN.................................................................. 4
a. Waktu dan tempat Pelaksanaan................................................................... 4
b. Metode Pelaksanaan...................................................................................... 4
Bab III Tinjauan Umum............................................................................................. 5
a. Sejarah Perusahaan singkat........................................................................... 5
b. Profil Perusahaan........................................................................................... 8
c. Lokasi Perusahaan........................................................................................... 9
d. Struktur Organisasi......................................................................................... 9
e. Ketenagakerjaan.............................................................................................. 12
f. Prestasi Perusahaan........................................................................................ 13
Bab IV Tinjauan Khusus............................................................................................. 14
a. Dasar Teori....................................................................................................... 14
b. Aspek Produksi................................................................................................ 14
c. Proses Produksi................................................................................................ 22
d. Pendinginan...................................................................................................... 29
e. Pengemasan...................................................................................................... 29
f. Pemasaran......................................................................................................... 30
g. Sanitasi dan Penanganan Limbah.................................................................. 31
Bab V Penutup............................................................................................................. 33
a. Kesimpulan....................................................................................................... 33
b. Saran................................................................................................................. 33
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

“Jenang Kudus” adalah makanan tradisional yang berasal dari kota kudus . Dirintis dan diproduksi oleh ibu-ibu secara home industri sejak kurang lebih satu abad yang lalu sebagai penopang penghasilan keluarga , dan dipasarkan secara langsung ke konsumen lokal di pasar-pasar tradisional . Dalam perkembangannya , jenang kudus ini kemudian diproduksi secara frabikasi . Oleh karena perkembangan usaha ini dipandang cukup prospektif bagi masyarakat kudus, maka pemerintahan kabupaten kudus menjadikan produk jenang kudus ini sebagai produk andalan kabupaten kudus . Disamping itu juga digunakan sebagai “branding” untuk sebutan nama kota . Sehingga sebutan “Kota Jenang” bagi kota kudus akan berdampingan dengan sebutan “Kota Keretek” dan “Kota Solo” .
Jenis makanan tersebut termasuk kategori makan semi basah , dibuat dari bahan baku utama tepung ketan,gula kelapa, gula pasir, dan santan kelapa . Pada mulanya bahan-bahan baku tersebut dapat diperoleh dari daerah kudus dan sekitarnya . Namun seiring dengan perkembangan usaha yang pesat , bahan-bahan tersebut kemudian harus didatangkan dari daerah lain . Meskipun begitu, ketersediaan bahan baku ini tidaklah perlu dicemaskan . Sementara itu dari sisi minat konsumen terhadap produk ini , grafiknya menunjukan peningkatan yang sangat pesat . Pasar bagi jenang kudus ini menjadi sangat terbuka luas. Apalagi di tengah-tengah masyarakat dunia yang semakin menyadari untuk kembali ke jenis makanan yang alami (back to nature). Setelah banyak makanan yang mengandung bahan-bahan kimiawi ternyata tidak mendukunga bagi kesehatan. Bahkan cenderung dinilai merusak.
Mempertimbangkan hal tersebut , Perusahaan jenang “ MURIA JAYA” bertekad untuk mengembangkan usaha “JENANG KUDUS” ini . Untuk menangani pengembangan usaha itu , baik perngembangan produk maupaun pengembangan pasar perlu dibentuk divisi khusus.Dari sisi pengembangan produk ,secara periodik perusahaan ini melakukan penelitian-penelitian, baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan instansi pemerintahan ataupun swasta guna mewujudkan produk inovatif .Baik dari sisi desain dan kualitas kemasan maupun dari sisi varian dan kualitas produk bagi pemenuhan selera konsumen.
Salah satu bentuk inovasi yang baru saja diluncurkan adalah kemasan kedap udara (vacuum) yang di dalam nya dilindungi dengan oxygen absorber. Kemasan bentuk ini memiliki kelebihan :
1. Mampu melindungi produk dari kontak langsung dengan udara
2. Mampu mengeliminir proses fermentasi ,sehingga produk akan bertahan lebih lama
3. Mampu mempertahankan keaslian rasa,gizi,aromaz,warna produk
4. Dapat disimpan untuk jangka waktu yang panjang
Perusahaan jenang “Muria Jaya” yang memproduksi jenang kudus “KENIA” dan “DODOL MURIA JAYA” merupakan pertama dan satu-satunya perusahaan jenang yang menggunakan kemasan bentuk ini. Meskipun kemasan inovatif ini memiliki banyak kelebihan , namun masih ada konsumen yang belum memahami kelebihan-kelebihan itu. Oleh karena itu proses pemasaran dengan kemasan ini dilakukan secara bertahap, sambil melakukan proses edukasi terhadap konsumen. Dari sisi pengembangan pasar , perusahaan ini akan memperluas jangkauan pasar regional dan melakukan penjajakan pasar ekspor.
B. TUJUAN UMUM
Tujuan PRAKERIN secara umum adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pengalaman kerja di dunia industri.
2. Memperluas wawasan siswa-siswi dalam bekerja dan disiplin di dunia industri.
3. Melatih siswa-siswi dalam mendewasakan kepribadian dan bekerja mandiri dalam dunia usaha.
4. Menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat dari sekolah , ditempat praktik kerja industri.
2
C. TUJUAN KHUSUS
Tujuan PRAKERIN secara khusus adalah sebagai berikut :
1. Siswa-siswi dapat mengetahui dan mengidentifikasikan masalah-masalah dalam industri, khususnya di PJ.MURIA JAYA/KENIA JENANG KUDUS di desa Sunggingan.
2. Mampu memahami struktur organisasi perusahaan , ketenagakerjaan , dan jenis produksinya.
3. Mengenal secara langsung kondisi dan proses produksi pengolahan dodol dan jenang serta pengemasan di perusahaan PJ.MURIA JAYA/KENIA JENANG KUDUS.
4. Mampu menentukan titik-titik kritis/permasalahan pada proses produksi.
D. LANDASAN
Landasan yang digunakan dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri di PJ.MURIA JAYA/KENIA JENANG kudus yaitu :
1. Undang-undang No.2 tahun 1989 tentang Pendidikan Sistem Ganda.
2. Peraturan Pemerintahan No.29 tahun 1990 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional.
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 080/U/1993 tentang kurikulum sejolah menengah kejuruan dan kurikulum SMK tahun 1999.
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKERIN
A. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Praktik kerja industri ini dilaksanakan dari tanggal 01 februari 2012 sampai 28 april 2012 , bertempat di Perusahaan Dodol dan Jenang PJ. MURIA JAYA/KENIA JENANG KUDUS . Di Kelurahan Sunggingan No. 156 B, RT 01/03- Kudus .
B. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang dilaksanakan antara lain :
1. Observasi
Dilakukan untuk tinjauan secara langsung dan melakukan praktik pada sasaran
yang dituju . Dari pengamatan dapat diperoleh gambaran secara langsung dan jelas tentang keadaan tempat kerja secara nyata dan dapat mempermudah dalam melengkapi data dan menelaah obyek yang dituju.
2. Wawancara
Dilakukan wawancara secara langsung kepada pembimbing atau karyawan lingkungan perusahaan untuk mendapatkan data tentang perusahaan maupun proses produksi , untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi kami dalam hal wirausaha dan membantu kami dalam penyusunan laporan.
3. Praktik Kerja Dengan Bimbingan
Praktik kerja industri dilakukan dengan bimbingan dari pembimbing sekolah dan pembimbing perusahaan. Supaya siswa tidak melakukan kesalahan berkali-kali dalam praktik kerja industri.
4. Praktik Kerja Secara Mandiri
Praktik kerja secara mandiri dilakukan secara individual tanpa arahan dari pembimbing lagi. Dilakukan agar siswa dapat mandiri dan disiplin dalam bekerja.
BAB III
TINJAUAN UMUM
A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
Modal Awal Usaha

Produk dodol tape tersebut menggunakan bahan baku ketela pohon yang telah di fermentasikan. Bahan baku ini biasa dikenal dengan sebutan tape ketela. Bahan baku ini diperoleh dari produsen tape home industry (pengrajin/bakul tempe) dari desa kwawur kecamatan Sukolilo kabupaten Pati yang kualitasnya dikenal sangat baik. Pengrajin/bakul tape yang terjaga kualitasnya yang telah bermitra secara konsisten sampai saat ini terjaring kurang lebih 75 pengrajin/bakul tape.
Pada saat memulai usaha ini, perusahaan ini memproduksi dodol dengan varian rasa: sirsat, cokelat, dan kombinasi. Guna memproduksi produk yang higienis, pada tahun 1998 perusahaan ini mengubah cara memproduksi dari manual menjadi mekanis dengan menggunakan SDM yang lebih professional. Tahun 2002, sesuai dengan tuntutan pengembangan pasar perusahaan ini memproduksi dodol tape dengan varian rasa baru yaitu rasa Durian dan Cappucino.
Mengembangkan Usaha.Usaha ini setelah ditekuni, ternyata dapat berkembang dengan pesar. Oleh karena itu dalam perkembangan selanjutnya, pada awal tahun 2007.
Perusahaan ini dengan mantap mewujudkan cita-cita utamanya yaitu mengembangkan usaha memproduksi jenang kudus yang bahan baku utamanya menggunakan tepung ketan, gula, kelapa, gula pasir dan santan kelapa.
Setelah melalui berbagai pertimbangan jenang kudus itu diberi merek “Kenia”. Kemasannya bervariasi dan exclusive terbuat dari anyam-anyaman bammbu dan rotan serta kemasan berbahan kardus.
Varian kemasan itu terlihat modernya namun tetap tidak meninggalkan kesan tradisionalnya. Dengan serial yang akrab dan bergengsi bagi konsumennya, yaitu: Kenia Exclusive, Kenia Majesty, Kenia Premium, Kenia Innova, Kenia Antique, Kenia Classic A, Kenia Classic B, Kenia Original dan Kenia Keranjang sedangkan varian rasa meliputi Moca, Coklat Asli, Cappucino, Durian, Pandan Wangi, Jahe dan Original, sangat pas bagi konsumen yang memiliki selera dan cita rasa tinggi untuk dijadikan dsebagai bingkisan yang bernilai bagi keluarga, kerabat maupun untuk dikonsumsi sendiri. Juga tepat untuk disajikan pada acara perayaan atau pesta.
Pada saat peluncuran (launching) pertama produk jenang kudus ini, sekaligus dilakukan pembukaan Showroom yang terletak di Jl. Sunan Kudus No. 199 Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Dimeriahkan dengan “KENIA BAND” dihadiri oleh para pejabat, distributor, agen, tokoh masyarakat dan kolega pemilik perusahaan ini. Pada September 2007, untuk mendekati konsumennya, perusahaan ini membuka cabang/stand baru yang terletak di ruang tunggu Terminal Wisata Bakalan Krapyak Kudus (Terminal bus bagi para peziarah Makam Sunan Kudus).
Dalam waktu dekat ini juga segera akan menyusul dibukanya sales point baru di beberapa tempat, serta pelaksanaan pola pelayanan baru yang dapat memudahkan bagi konsumen untuk menjangkau produk-produk dari perusahaan ini.
Atas dasar keyakinan bahwa produk Perusahaan Jenang “Muria Jaya”, baik dodol, jengan Kudus telah cukup dikenal dan diterima oleh konsumen local maupun manca Negara, perusahaan ini di akhir tahun 2010 mulai melakukan upaya untuk dapat menerobos pasar manca Negara. Proses pengenalan produk ke manca Negara tersebut diakukan dengan promosi elektronik melalui website dan mengikuti beberapa event pameran di luar negeri.
6
Visi perusahaan
Menjadikan jenang kudus KENIA sebagai salah satu perusahaan terbaik makanan khas daerah dalama aspek profitabilitas, pemasaran dan kepuasaan konsumen melalui karya kreatif dan inovatif
Misi perusahaan
1. Memuaskan konsumen dengan menyediakan produk jenang Kudus yang berkualitas dan halal.
2. Mengembangkan SDM dan manajemen yang professional.
3. Menciptakan kemanfaatan jangka panjang yang berkesinambungan dalam hubungan antara perusahaan dan seluruh mitra usaha.
Filosofi
1. Jujur rajin dan bersungguh-sungguh serta konsisten dalam pekerjaan.
2. Menekankan pada proses kerja yang cepat, sistematis dan akurat.
3. Menjaga keharmonisan dan keutuhan di lingkungan perusahaan.
4. Tidak melanggar hal-hal yang dilarang agama.
5. Menggunakan norma_norma etika yang berlaku di dalam masyarakat dalam berinteraksi dan mengelola lingkungan perusahaan.
Komitmen Perusahaan
Dodol “Muria Jaya” dan Jenang “Kenia” kudus, selalu menggunakan bahan baku pilihan dan berkualitas terbaik, yang diproses secara mekanis dengan seleksi ketat, higienis dan terkontrol yang dikerjakan oleh tenaga kerja berpengalaman dan professional, sehingga mampu menghadirkan cita rasa khas yang pas yang dapat merangsang selera konsumen
7
- PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : “MURIA JAYA”
Nama Pemilik : Drs.Muhammad Ma’aruf
SIUP No. : 510/818/11.25/ PK/10/2007
TDP No. : 11.25.5.1508894
P-IRT : Dodol nomor; 206331902128
Jenang nomor : 205331902128
Alamat Kantor : Sungginan No. 156 Kudus Jawa Tengah – Indonesia 59317
Handphone : 08164882333 , 081228894233 , 087833518333
Telepoon : 0291.3442333
Fax : 0291.440716
Showroom : JL. Sunan Kudus No.199 Kudus Central Java-Indonesia
Telepon : 0291.3339444
Wilayah Pemasaran : Central Java, DIY dan East Java
Website : www.jenang-kudus.com
Email : Kenia muriajaya@yahoo.com
Bidang usaha : Industri dan Perdagangan Makanan.
Jenis produksi : Dodol Dan Jenang
Pemasaran : Di sekitar perempatan menara/ makam Sunan Kudus, Bakalan Krapyak, Jawa Tengah ,DIY , Bali
Perusahaan ini juga telah mengeeksport produknya terutama ke negara Kamboja.
8
C. LOKASI PERUSAHAAN
Lokasi perusahaan berada di Kelurahan Sunggingan No.156 B RT 01/03 Kudus. Kelurahan Sunggingan sebagai salah satu kecamatan kota , kabupaten Kudus yang berada paling selatan dan bersebelahan dengan :
a. Di sebelah Utara : Desa Demangan
b. Di Sebelah Barat : Desa Purwosari
c. Di Sebelah Timur : Desa Panjungan
d.
Di Sebelah Selatan : Desa Ploso

|
D. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dalam suatu perusahaan/ industri memiliki fungsi sebagai alat untuk menjalin hubungan kerja yang baik, kompeten dan disiplin antara satu orang dengan orang lain. Struktur Organisasi yang ada di PJ.MURIA JAYA/KENIA JENANG KUDUS ini merupakan sistem organisasi “berganti” maksud sistem berganti ini adalah bahwa segala perintah dan tugas mengalir dari 2 atasan kebawahan/seluruh karyawan , serta terciptanya hubungan kesatuan dalam suatu pekerjaan sehingga menumbuhkan hubungan kedisiplinan dalam berkerja.
9
Adapun struktur organisasi PJ.MURIA JAYA/JENANG KENIA Kudus di tunjukkan pada gambar di bawah ini :
![]() | |||
![]() |
Gbr. 2. Struktur Organisasi PJ. Muria Jaya
Ciri-ciri struktur organisasi Berganti :
1. Organisasi masih kecil
2. Jumlah karyawan sedikit
3. Saling kenal dan terikat satu sama lain
4. Spesialis kerja belum tinggi
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Kesatuan komando /perintah dari atasan berasal dari dua atasan yang diberikan kepada masing-masing bawahan (diberikan kepada satu orang tiap bagian) Sehingga atasan dan bawahan terjalin hubungan yang sangat baik.
2. Rasa Solidaritas diantara atasan dan karyawan terjalin dengan baik.
3. Rasa Solidaritas karyawan yang satu dengan yang lain sangat tinggi karena saling mengenal satu sama lain dan saling tahu pekerjaannya masing-masing.
10
Dan Kekurangan dari struktur organsasi ini adalah :
1. Kesempatan untuk berkembang terbatas.
2. Pada bagian pengemasan bergantung pada satu orang, sehingga kadang bertanya dengan karyawan lain untuk apa yang nantinya akan dilakukan.
3. Semangat dalam bekerja relatif kurang atau santai.
Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian, akan kami jelaskan sebagai berikut :
a. Direktur
1. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala urusan perusahaan.
2. Meminta pertanggung jawaban masing-masing karyawan.
3. Memimpin seluruh kegiatan produksi perusahaan.
4. Menjamin kelangsungan perusahaan serta menjalin kerja sama yang baik dengan karyawan.
b. Karyawan
1. Bertanggung jawab atas semua perintah dan tugas yang diberikan.
2. Bertanggung jawab atas keharmonisan karyawan satu dengan yang lain.
3. Bertanggung jawab atas pekerjaannya.
c. Bagian pengolahan
1. Bertanggung jawab atas hasil proses produksi dan mencatat waktu serta hasil produksi dari awal sampai akhir produksi.
2. Memberikan catatan jam dan hasil proses produksi pada bagian pemasaran.
11
d. Bagian pemasaran dan keuangan
1. Bertanggung jawab untuk mencatat hasil proses produksi dan hasil pengemasan.
2. Bertanggung jawab atas perintah atasan dan memberikan komando kepada karyawan pengemasan tentang pesanan yang harus dikerjakan.
3. Bertanggung jawab mencatat dan menerima order masuk atau keluarnya dodol dan jenang.
4. Bertanggung jawab atas keluar masuk nya uang yang berasal dari pemasaran jenang dan dodol serta mencatat nya.
E. KETENAGAKERJAAN
Tenaga kerja merupakan aspek produksi dalam bekerja yang sangat penting. Tenaga kerja inilah yang merupakan dasar utama untuk proses produksi mulai dari awal sampai akhir. Tenaga kerja dalam proses di PJ. MURIA JAYA/JENANG KENIA kudus adalah sebagai berikut :
1. Bagian Administrasi terdiri dari satu orang karyawan.
2. Bagian Pengolahan terdiri 3 orang karyawan.
3. Bagian Pengemasan terdiri dari 8 orang karyawan.
4. Pengirisan/pembungkusan jenang/dodol terdiri dari 22 orang karyawan.
5. Penjaga toko terdiri dari 4 orang karyawan.
6. Sales dan sopir masing-masing terdiri dari satu orang karyawan.
Sedangkan untuk jam kerja yang berlaku di industri ini mulai dari jam 07.00-16.00 atau sampai selesai proses produksi.
12
F. PRESTASI PERUSAHAAN
PJ. MURIA JAYA/JENANG KENIA kudus telah meraih beberapa prestasi yaitu :
a. Juara I dalam Festival Industri Makanan Olahan Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah di Jawa Supermall Semarang, pada tanggal 22-25 juli 2010 Java Supermall.
b. Juara II Festival Industri Makanan Olahan Jawa Tengah Lomba Kreasi Jajanan Anak. DINPENRINDAG PROV-JATENG Di Java Supermall 22-25 juli 2010.
13
BAB IV
TINJAUAN KHUSUS
A. DASAR TEORI
PJ. MURIA JAYA/KENIA JENANG Kudus selalu menggunakan bahan baku berkualitas nomor satu (Tepung beras ketan,gula pasir,gula kelapa,wijen,mentega dan penyedap lain) yang diproses secara mekanik dengan seleksi ketat dan terkontrol yang dikerjakan oleh tenaga berpengalaman, sehingga mampu menghasilkan cita rasa khas yang pas ,sesuai selera anda.
B. ASPEK PRODUKSI
1. Bahan Baku
Dalam proses produksi pembuatan dodol dan jenang dibutuhkan beberapa bahan utama.
- Bahan baku utama jenang : Tepung ketan,santan kelapa, gula merah,gula pasir,mentega,wijen,essence dan vanilli.
- Bahan baku utama dodol : Tape ketela,gula pasir,mentega,dan essence.
Kegunaan bahan baku utama dalam proses produksi :
a. Tape ketela
Tape ketala merupakan komponen atau dasar utama dalam pembuatan dodol. Tape yang digunakan adalah tape yang berkualitas baik untuk di produksi.
b. Gula Pasir
Berguna memberi cita rasa manis dan mempertahankan daya simpan. Gula pasir yang digunakan harus gula yang putihkering dan tidak menggumpal atau meleleh
c. Mentega
Mentega merupakan bahan tambahan yang digunakan sebagai bahan awet bahan dan berguna saat pengentasan jenang dan dodol agar tidak lengket.
d. Essence
Essence atau perasa digunakan untuk memberi rasa pada dodol dan jenang. Essence atau perasa yang digunakan adalah :
I. Essencea atau perasa untuk Dodol : durian,strawberry,nanas, sirsat,coklat
II. Essence atau perasa untuk jenang : moka. jahe, durian, nangka, strawberry, pandan ,salak, leci susu, coklat susu, pandan susu.
e. Santan Kelapa
Santan kelapa yang digunakan dalam pembuatan jenang ada dua perasan. Perasan santan kelapa yang pertama merupakan perasan yang sangat kental atau biasa disebut KANI. Perasan yang kedua dan seterusnya disebut perasan santan yang bening atau biasa disebut KABAR.
f. Tepung Ketan
Merupakan komponen terpenting dalam pembuatan jenang. Tepung ketan yang berasal dari beras ketan yang kemudian dihaluskan menjadi tepung ketan.
g. Gula Merah
Gula merah merupakan cara pertama dalam pembuatan jenang yang kemudian dipanaskan sampai mencair dan menyaringnya agar komponen yang tidak dikehendaki hilang (Sortasi).
15
Memberi rasa manis,sebagai pengental dan sebagai bahan penngawet,karena gula merah memiliki kadar lebih dari 59% sehingga microba tidak dapat hidup.kemungkinan hidup sangat kecil.
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dlam proses produksi jenang dan dodol PJ. MURIA JAYA/KENIA JENANG Kudus antara lain :
Bagian Produksi
a. Mixer Robot
Jumlah : 6 buah (4 untuk jenang dan 2 untuk dodol)
Bahan : Besi dan Baja
Fungsi : Untuk mengaduk dalam proses pembuatan jenang dan dodol.
b. Mixer Tape
Jumlah : 1 buah
Bahan : Mesin dan Alumunium
Fungsi : Untuk Menggiling tape supaya halus dan menghilangkan serat tape
c. Pemarut Kelapa
Jumlah : 1 buah
Bahan : Terbuat dari alumunium sedangkan pemarutnya dari kayu dan paku
Funngsi : Untuk Memarut buah kelapa menjadi potongan kecil.
16
d. Pemeras Daging Kelapa
Jumlah : 1 buah
Bahan : Terbuat dari bahan besi
Fungsi : Menekan daging kelapa/serabut kelapa,sehingga menghasilkan santan kelapa
e. Ember
Jumlah : 30 buah (20 buah besar dan 10 buah kecil)
Bahan : Plastik
Fungsi : Sebagai wadah atau tempat bahan baku (wadah tape,wadah santan,wadah kelapa yang sudah dikupas kulit nya,dll)
f. Loyang
Jumlah : 234 Buah (147 dodol dan 87 jenang).
Bahan : Plastik.
Fungsi : Untuk menaruh dodol dan jenang yang sudah matang
.
g. Krat
Jumlah : 60 Buah
Bahan : Plastik
Fungsi : Untuk menempatkan dodol dan jenang yang sudah di bungkus.
h. Gayung kawah
Jumlah : 2 Buah
Bahan : Kayu.
Fungsi : Untuk mengambil larutan gula merah.
17
|

18
i. Rak
Jumlah : 4 Buah (2 dodol dan 2 jenang)
Bahan : Kayu
Fungsi : Untuk Menempatkan dodol dan jenang yang sudah matang.
j. Kuas Poles
Jumlah : 2 Buah.
Bahan : Kayu.
Fungsi : Untuk mengolesi loyang.
k. Meja Pengentas
Jumlah : 1 Buah.
Bahan : Kayu.
Fungsi : Untuk tempat loyang saat pengentasan.
l. Sekrap
Jumlah : 2 Buah.
Bahan : Alumunium.
Fungsi : Untuk membersihka mixser.
Bagian pengirisan :
a. Meja
Jumlah : 10 Buah.
Bahan : Kayu dilaisi seng.
Fungsi : Untuk menempatkan jenang dan dodol yang akan di iris dan di kemas.
b. Gunting
Jumlah : 20 Buah.
Bahan : Besi
Fungsi : Untuk memotong jenang yang akan di kemas primer.
c. Pisau
Jumlah : 17 Buah.
Bahan : Besi.
Fungsi : Untuk mengiris jenang.
19
d. Timbangan
Jumlah : 4 Buah.
Timbangan Besar (150kg) 2 buah.
Timbangan kecil (10) 2 buah
Bahan : Besi.
Fungsi : Untuk menimbang bahan baku dan menimbang dodol dan jenang yang sudah di kemas (sudah di bungkus).
Bagian Kemasan :
a. Timbangan
Jumlah : 1 Buah (10kg).
Bahan : Alumunium.
Fungsi : Untuk menimbang jenang yang telah dikemas skunder.
b. Meja
Jumlah : 4 Buah.
Bahan : Kayu dilapisi kaca dan triplek.
Fungsi : Untuk menempatkan dodol yang akan dikemas sekunder dan menempatkan barang-barang.
c. Vaccum
Jumlah : 2 Buah.
Bahan : Aluminium.
Fungsi : Untuk melindungi produk dari kontak langsung dengan udara, menahan proses penjamuran sehingga produk bisa bertahan lebih lama walaupun tanpa menggunakan bahan pengawet, mempertahankan keaslian rasa, gizi, aroma dan warna produk.
d. Setrika press
Jumlah : 1 Buah.
Bahan : Besi.
Fungsi : Untuk mengepres produk yang sudah di kemas dalm kardus kemas skunder.
20
e. Gunting
Jumlah : 4 Buah.
Bahan : Besi.
Fungsi : Untuk memotong pita, plastik.
f. Staples
Jumlah : 10 Buah.
Bahan : Alumunium.
Fungsi : Membantu dalam pembungkusan jenang dan dodol.
g. Tempat Lakban
Jumlah : 2 Buah.
Bahan : Plastik
Fungsi : Untuk melakban kardus.
h. Stampel Expayet
Jumlah : 2 Buah.
Bahan : Karet dan plastik.
Fungsi : Untuk menyetempel kardus.
i. Stempel Expayet T empak
Jumlah : 1 Buah.
Bahan : Plastik
Fungsi : Untuk menyetempel label kemasan jenang.
j. Tempat Isolasi
Jumlah : 5 Buah.
Bahan : Plastik
Fungsi : Membantu dalam menyolasikan kemasan jenang.
k. Automatic Plastik Sealer
Jumlah : 1 Buah.
Bahan : Besi.
Fungsi : Untuk memotong dan merekatkan plastik.
l. Handreyer
Jumlah : 1 Buah.
Bahan : Plastik
Fungsi : Untuk Merekatkan plastik pada kemasan jenang.
21
m. Rak untuk tempat bahan kemasan
Jumlah : 2 Buah.
Bahan : Kayu.
Fungsi : Untuk menempatkan bahan kemasan.
Bagian Bahan Baku
a. Rak
Jumlah : 2 Buah( Untuk rak gula dan rak bahan).
Bahan : Kayu.
Fungsi : Tempat bahan baku.
b. Tempat Kelapa
Jumlah : 1 Buah
Fungsi : Untuk menaruh/menyimpan kelapa.
c. Tempat Kayu
Jumlah : 1 Buah.
Fungsi : Untuk menaruh/menyimpan kayu
C. PROSES PRODUKSI
Pembuatan Jenang
1. Persiapan Alat dan Bahan
Alat :
a. Mixer Robot
b. Pemarut Kelapa
c. Pemeras Kelapa
d. Ember
e. Loyang
f. Krat
g. Gayung Kawah
h. Rak Penyimpanan
i. Kuas Poles
j. Meja Pengentas
k. Sekrap
22
Bahan :
a. Tepung Ketan : 32 kg
b. Gula Pasir : 35 kg
c. Gula Merah : 40 kg
d. Kelapa : 105 butir
- Santan Kental : 36 kg
- Santan Kental : 24 kg
e. Mentega : 2 kg
f. Vanili : 2 sendok makan
g. Wijen : 1½ kg
h. Perasa : 2 tutup botol essence
23
2. Diagram Proses Pembuatan Jenang
![]() | |||
|
24
3. Proses Pengolahan Jenang
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Memanaskan gula kelapa dan santan hingga larut kemudian disaring.
c. Mencampur tepung ketan dan santan kental hingga homogen.
d. Memasukkan kani (santan kental) ,gula pasir dan gula yang telah larut.
e. Memasak dan tunggu sampai mendidih.
f. Memasukkan campuran tepung ketan dan santan kental sambil di aduk terus.
g. Mengaduk adonan hingga mengental ± 5 - 5½ jam.
h. Api dijaga jangan terlalu besar, agar jenang tidak terlalu gosong dan tidak terjadi karamelisasi.
i. Memasukkan wijen , ketika jenang sudah mulai agak matang tambahkan mentega.
j. Menuangkan vanilli dan essence ke dalam adonan jenang kurang lebih 5 menit sebelum mengentas.
k. Jenang yang sudah matang tidak lengket dan kekentalan nya tinggi.
l. Setelah jenang siap di entas kemudian tempatkan pada loyang.
m. Simpan jenang pada rak atau tempat pengentasan jenang.
n. Mendinginkan jenang ± 12 jam
o. Mengiris jenang dan mengemas jenang dalam kemasan primer
25
Pembuatan Dodol
1. Persiapan Alat dan bahan
Alat :
a. Mixer Robot
b. Blender tape atau pencabut serat
c. Timbangan
d. Ember
e. Loyang
f. Plastik perata dodol yang baru matang
g. Meja Pengentas
h. Sekrap
i. Centong kayu
j. Rak
k. Krat
Bahan :
a. Tape Ketela : 180 kg
b. Gula Putih : 60 kg
c. Mentega : 1 kg
d. Perasa : 8 tutup botol essence
26
2. Diagram Proses Pembuatan Dodol
![]() | |||||
![]() | |||||
|
27
3. Proses Pengolahan Dodol
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menggilingkan atau memblender tape (cassava) hingga menjadi bubur tape dan menimbang (serat tape dibuang).
c. Memasukkan adonan tape yang sudah ditimbang ke dalam wadah.
d. Menghidupkan mixer robot untuk mengaduk adonan tape tersebut agar tidak gosong dan adonan dodol menjadi rata atau homogen.
e. Memasukkan gula putih sebanyak 60 kg ke dalam adonan tape pada jam ke- 2.
f. Kemudian masuk margarin 1 kg , perasa ± 8 tutup botol essence ke dalam adonan dodol 30 menit sebelum mengentas.
g. Setelah dodol matang masukkan dalam loyang yang sudah dipoles.
h. Memasukkan dodol ke dalam rak penyimpanan.
i. Mendinginkan dodol ± 12 jam.
j. Mengiris dodol dan mengemas dodol dalam kemasan primer.
k. Mengemas sekunder sesuai rasa dan pesanan.
l. Menempatkan produk yang telah jadi ke dalam gudang penyimpanan.
28
D. PENDINGINAN
Setelah adonan jenang diolah maka tahap selanjutnya yaitu pendinginan. Pendinginan dilakukan dengan cara jenang yang telah matang ditempatkan dalam loyang yang telah diolesi dengan minyak , lalu loyang tadi ditempatkan di dalam rak pendinginan selama ± 12 jam. Jenang yang sudah dingin dikemas.
E. PENGEMASAN
Setelah pengolahan jenang dan dodol serta pendinginan selesai kemudian produk di iris sesuai ketentuan perusahaan dan dikemas dengan plastik OPP,jenis plastik OPP ini bersifat tidak baku, sukar ditembus air. Kemudian dikemas dengan kemasan sekunder (keranjang,slop kardus,anyaman bambu,mika). Setelah semua jenang sudah dikemas kemudian dimasukkan kedalam kardus, untuk diberikan kepada toko,agen,sales ataupun kepada konsumen secara langsung.
|


F. PEMASARAN
Jenang kudus kenia atau PJ. MURIA JAYA dalam pemasarannya menggunakan sistem perantara sebagai penyalur. Pemasaran yang berhasil akan dapat meningkatkan volume penjualan bagi perusahaan. Pendistribusian produk sudah hampir menyeluruh di kota-kota mulai kudus,pati , rembang, semarang,kendal, batang, pemalang, tegal, salatiga, surakarta, magelang, purworejo dll. Pemasaran PJ. MURIA JAYA/KENIA JENANG KUDUS diklasifikasikan sebagai berikut :
29
1) Distribusi Langsung
Produsen langsung menjual barang jasanya kepada konsumen. Dalam hal ini industri PT. MURIA JAYA/KENIA JENANG KUDUS menjual produknya dengan melalui toko yang terletak di Jl. Sunan Kudus No.199 Kudus, dan tempat wisata bakalan krapak (termilnal khusus penziarah).
2) Distribusi Tidak Langsung

|
30
G. SANITASI DAN PENANGANAN LIMBAH
1. Sanitasi Bahan Dan Produk
Sanitasi bahan : di industri jenang di PJ.MURIA JAYA/KENIA JENANG KUDUS sudah cukup baik. Bahan baku yang berupa gula merah / kelapa, tepung ketan, gula putih ditempatkan dalam rak bahan baku, sedangkan wijen, vanili, margarin, essence disimpan ditempatkan dalam tempat yang berbeda dari tempat bahan bakuProduk : adonan yang sudah matang/jadi disimpan dalam rak penyimpanan dodol dan jenang dan sudah dingin segera dikemas agar tidak dihinggapi semut dan tidak terlalu terkontaminasi.
2. sanitasi alat dan ruang produksi
Sanitasi alat : di indrustri ini alat - alat dibersihkan dengan air sebelum dan sesudah produksi (Sterilisasi).
Sterilisasi alat digunakan untuk mencegah terjadinya kontaminasi bahan yang berbahaya pada saat proses persiapan maupun pamasakan, untuk alat – alat seperti mesin pengaduk dodol dan jenang pencuciannya sebelum dan sesudah digunakan, sehingga pada saat mesin akan digunakan keesokan harinya sudah dalam keadaan bersih.Pencucian alat dilakukan dengan maksud untuk menjaga mutu produk. Jenang tetap baik dan terjaga akan terjadinya sumber kontaminasi serta mencegah terjadinya kerusakan alat yang digunakan.
Sanitasi ruang produk : sudah cukup baik, dilakukan dalam industri ini yaitu dengan cara membersihkan lantai (menyapu dan mengepel) pada ruangan proses produksi dan ruang proses pengolahan.
3. Penggunaan air bersih
Air yang digunakan dalam industri ini menggunakan air sumur. Sumber air tersebut digunakan untuk pencucian alat pada proses pembuatan dodol dan jenang.
Dan air sumur tersebut telah diuji kualitas air oleh UPTD DINAS LABORATORIUM KESEHATAN.
31
4. Sanitasi karyawan
Sanitasi karyawan dilakukan agar produk yang di produksi terjaga kebersihannya dari sumber kontaminasi. Sanitasi karyawan industri ini masih kurang dan perlu diperhatikan khususnya untuk karyawan yang berada dalam pengolahan dan pengemasan. Untuk karyawan bagian pengolahan sebaiknya menggunakan masker yang berfunsi untuk menghindari adanya kontaminasi udaya yang berasal dari mulut karyawan saat berbicara. Sehingga produk tidak banyak mengalami terkontaminasi dan kualitas produk terjaga, produkpun lebih bisa tahan lama.
5. Sanitasi pembuangan dan penanganan Limbah
Penanganan dan pembuangan limbah dilakukan Industri jenang di PJ. MURIA JAYA / KENIA JENANG KUDUS sudah cukup baik. Limbah yang dihasilkan adalah limbah padat dan limbah cair.
Limbah padat yang dihasilkan antara lain : serabut kelapa, batok kelapa, ampas kelapa, seraut tape, plastik, sak, intip, mika, kardus.
Serabut kelapa, batok kelapa, ampas kelapa yang kering digunakan untuk bahan bakar pembuatan jenang dan dodol, sedangkan serat tape dibuang pada tempat pembuangna sampah.
Untuk intip atau kreng jenang dijual sedangkan yang intip dodol dimasukkan kembali. Plastik, sak, mika, kardus yang tidak terpakai dijual kembali.
Sedangkan limbah cairnya antara lain : air kelapa, air pencucuian beras ketan, air cucian alat yang digunakan dalam proses produksi di buang di tempat pembuangan air/selokan.
32
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di “PJ MURIA JAYA / KENIA JENANG KUDUS” dapat diperoleh beberapa kesimpulan :
1. PJ. MURIA JAYA ? KENIA KUDUS” merupakan perusahaan yang memproduksi dodol dan jenang. Perusahaan ini bersifat familier, kekuasaan tertinggi dipegang oleh direktur. Dalam proses produksinya, perusahaan menggunakan tenaga manusia dan tenaga mesin.
2. Proses produksi pembuatan jenang meliputi penyiapan alat dan bahan baku, pengolahan, pendinginan serta pengemasan.
3. Proses produksi pengolahan jenang di perusahaan ini sudah menerapkan GMP (Good Manufakturing Pratices) dan prinsip-prinsip ISO 9001 : 2009 dengan No.seri 20Q12704.
4. Penerapan prinsip sanitasi dan hygienis karyawan diperusahaan belum dilakukan secara maksimal.
B. SARAN
1. Penerapan sanitasi hendaknya dilakukan secara maksimal terutama pada bagian proses pengolahan dan pengemasan. Sebaiknya karyawan bagian proses pengolahan memakai penutup kepala dan sarung tangan karet, agar saat mengentas jenang atau dodol tangan tidak merasa panas.
2. Kebersihan tempat lingkungan kerja harus lebih di tingkatkan lagi agar insektivora atau hewan asing lainnya tidak menghinggapi atau merusak dodol dan jenang.
3. Penyimpanan alat – alat pengemasan seperti : staples, isi staples, lakban, stampel pembuat tanggal dan lain – lain sebaiknya disimpan pada tempat penyimpanan yang mudah dijangkau dan tidak berserakan dimana-mana dan jangan diletakkan disembarangan tempat, agar dapat memudahkan penggunaan selanjutnya.
4. Penerapan sanitasi bahan harus ditingkatkan sebaik mungkin dan cara penyimpanan nya harus diperbaiki. Penyimpanan bahan dan produk yang sudah jadi seharusnya diletakkan ditempat yang tinggi, kering , rapat dan tidak terjangkau oleh hewan pengerat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar